Sabtu, 21 Mei 2011

Ketaatan Saja Tidak Cukup, Butuh Kasih (Catatan Kotbah Maria Simanjuntak S.Sos)

#eeaa posting yang agak berbeda kali ini, gw mau mendokumentasikan sebuah kotbah.
"Ketaatan Saja Tidak Cukup, Butuh Kasih" ini dibawakan pada Persiapan Hati Pelayan untuk Retreat Antar Siswa Serang-Cilegon. Gw jelas lupa tanggal berapa PHP itu. 
Jadi, intinya kami akan melayani di retreat siswa, padahal sebagian besar kami gak tau apa itu pelayanan siswa. Yea, sebagian besar kami datang dari pelayanan mahasiswa. 


Siapa Maria Simanjuntak?
She's been my role mode actually :p
itu cewek agak sangar, radikal, dan inspiratif. Staf Perkantas bagian Siswa.. dan sekaligus penasihat spiritual gw. 


ini gw dapet dari flashdisk adeknya, gw gak minta ijin dulu buat post di sini, tapi gw berusaha untuk menyajikannya orisinil, un-edited.


KETAATAN SAJA TIDAK CUKUP, BUTUH KASIH
DALAM PERSFEKTIF INJIL UNTUK SEMUA ORANG….

BACA YUNUS 4:1-11 !!!
Sudah 1 bulan lebih, inbox di hp saya di penuhi dengan nama2 baru yg bukan saja di isi olh anak2 mahasiswa atau anak2 PMK (maksudnya bkn berarti setahun ini jg siswa2 tdk menghubungi saya) J sebab pasalnya nama orang2 ini adalah orang2 yang saat ini sempat saya berpikir bahwa mereka “sepertinya” lumayan special belakangan2 ini. Hehe.
Siska, Selvia, Fitria, Angga, Gilbert, Suler, Joshua, pertemuan kami pada Sabtu 5 Februari 2011 yang lalu menjadi pertemuan kali pertama kami. Dan sejak saat itu kami berkomitmen bersama untuk setiap hari Sabtu, bertemu menyelidiki bersama2 Firman Allah dalam KK di gereja Baptis Cilegon, GEREJA MEREKA BUKAN GEREJA SAYA !!!
Waktu mempersiapkan kotbah ini, saya teringat akan sesuatu, dan karena itu saya kembali membuka buku PA/KK yg saya miliki tahun 2008 silam J. Hehe. Tertulis pada lembaran buku itu begini, “PODO: Macay, doakan supaya adik2 PKRB jg boleh menikmati dibina baik dalam pemuridan seperti apa yg jg diperjuangkan ka juni didalam gereja HKBP, doakan entah bagaimana caranya macay bisa mensharingkan pemuridan pada Bapa dan akhirnya bisa dirintis jg KK di gerejaku”.

Setelah KATA Perkantas Banten Januari yg lalu, Bapa yang diundang sebagai ketua BKSG Cilegon menghadiri acara tsb. sebelum macay pulang ke Cilegon, utk libur semesteran dari studynya di STT Baptis Semarang, dlm sharingnya kpd kami, katanya entah knp 2 hari sebelum brangkat, setelah sepulang Ibu menghadiri KATA Perkantas Banten, ibu menceritakan apa yg mereka nikmati saat melihat efektifnya penjangkauan pelayanan yg sedang dikerjakan Perkantas. Mrk merasa terberkati. Stelah mendengar sharing ibunya, dalam ucapayan syukur macay bercerita bahwa ia 2 hari itu begitu hancur hati kembali ia mendoakan buat kebangunan Banten, gerejaku dan jg pelayanan Perkantas di Banten. Katanya, “Aku berencana ketika pulang akan mensharingkan ttg pelayanan Perkantas yg mana mungkin berencana akan jadi staf”,hehehe.

Hufffttt….mmm, taukah teman2, belakangan ini kalau saya flashback merenungkan waktu2 yg sdh saya lewati, saya suka tersenyum bahkan tertawa manis kepada Allah Bapa saya. Dan sampai akhirnya saya hanya berkata, “Kau hebat banget Tuhan, hikmatMu sungguh tak dapat terselami dan terpikirkan…aku menyerah, aku mencintai Mu”.
Tidak pernah terpikirkan oleh saya sebelumnya akan keberadaan saya yang saat ini, yg kalian lihat..!!
Dulu Ka Juni yg bergumul utk keluar dari pekerjaannya yg saat ini dan berhasrat rindu melayani Tuhan sepenuh waktu, lalu saudaraku Macay sendiri terpanggil menjadi guru PAK dan melayani sepenuh waktu jg. Tapi tidak saya juga saudara saya yg lain, Ka Riani. Memang Kami mendoakan bersama terbuka akan panggilan sepenuh waktu melayani Tuhan, tapi tidak terpikirkan oleh saya bahwa saya yang menjadi jawaban atas doa Ka Juni dan Macay…
Yahhh menjadi Staf sepenuh waktu melayani siswa, sekarang ini menjadi tugas yg saya emban, benar  jalan Tuhan tak pernah terpikirkan. Sebelum Macay menceritakan ttg niatannya mensharingkan pelayanan Perkantas, dihadapan matanya sendiri Macay melihat Tuhan menjawab doanya 2008 yg lalu, akhirnya Bapa sendiri meminta Perkantas untuk membina pemuda dan remaja gereja mereka, Gereja Baptis. Dan Karena saya yg “kebetulan adalah  staf siswa”, dan Adik2 PKRB yg adalah siswa, maka saya disharingkan oleh Ka Juni utk melayani mrk…( tanpa mendengarkan sharing pergumulan yg saya pny, dy bilang kau yg bertanggungjawab yah de..,hehe)

Kembali saya tersenyum dan menghela nafas panjang kala membaca buku doa tahu 2008 itu, ternyata, sayalah jawaban doa itu!!!

Yunus adalah seorang Nabi yang berasal dari Galilea di Israel, ia melakukan tugas kenabiaannya selama pemerintahan  Yerobeam II, yang menjadi raja Israel sekitar tahun 793-753 Sm (2 Raja-raja 14:23-27). Pada saat itu, Israel ditawan oleh bangsa Asyur yang kejam dan menjadi musuh yang ditakuti karena terus menerus mengancam bangsa Israel. Dimana Niniwe yang menjadi ibukota dari Asyur, kesanalah Yunus nabi Israel itu diutus untuk menyerukan panggilan pertobatan kepada bangsa yang menjajah mereka…

Tuhan mengutus Yunus ke Niniwe yang ada di negeri Asyur untuk menyampaikan murkaNya kepada penduduk kota itu, supaya mereka berbalik dari tingkah laku mereka yang jahat. Karena kejahatan mereka, Niniwe akan dijungkirbalikkan dan diruntuhkan oleh Tuhan. Dan ancaman ini akan digenapiNya, kecuali bila mereka bertobat . . .

Apa yang dilakukan Tuhan ini, bermaksud ingin mengajar umatNya, Israel, yang sama jahatnya dimata Allah sebab mereka tidak menaati FirmanNya, dan tidak bergantung kepada Allah. Tuhan melewati Israel dan memperhatikan bangsa lain, dengan maksud agar Israel pun BERTOBAT . . .

Namun, Yunus dalam panggilannya tsb memilih tidak mau pergi. Dalam hatinya ia merasa jengkel. Sebab dia berpikir kenapa Tuhan memperdulikan bangsa-bangsa lain yang sebenarnya adalah musuh Israel, bahkan musuh Tuhan sendiri ???
Bukankah Tuhan adalah Allah Israel dan Israel adalah umat pilihanNya, ?? itu berarti dalam bagian perjanjian ini “TIDAK ADA TEMPAT BAGI BANGSA LAIN”.
Henk Venema, berkomentar dalam bukunya, bahwa Yunus menarik kesimpulan yang salah dalam perjanjian Tuhan dan Israel saat itu, yaitu :
  1. Bahwa keselamatan hanya bagi kaum Israel saja, dan
  2. Bahwa keselamatan itu adalah pasti, tidak soal entah bagaimana pun hidup bangsa Israel.
Itu berarti keputusan untuk pergi ke Niniwe adalah tidak pas dengan apa yang dipikirkanya!!! Ia berpikir sebaiknya Niniwe dilenyapkan saja dari muka bumi ini.

Kita sama-sama mengetahui bahwa Yunus tidak melaksanakan tugasnya, melainkan ia melarikan diri dengan kapal menuju ke Tarsis yang berlawanan arah dengan Niniwe, supaya jauh dari Tuhan yang telah mengutusnya. Lalu Yunus dalam pelariaannya bersamaan dengan ketidaktaatannya, mengalami teguran Allah melalui mulut orang kafir yang ada bersama-samanya dalam kapal pelariaannya itu dimana orang2 tsb memintanya untuk berseru kepada Allahnya dan disadarkanlah ia akan kehadiran Allah melalui bencana angin ribut lautan yang ia alami...

Sebelum mencampakkan Yunus ke lautan yang mengamuk itu, mereka berdoa “meminta agar mereka ditolong dan tidak binasa”. Dan sesudah membuang Yunus ke dalam lautan itu, menjadi sangat takutlah mereka lalu mempersembahkan  korban dan bernazar kepada Tuhan Allah. Dengan demikianlah Yunus dipermalukan  oleh orang kafir yang akhirnya menyembah Tuhan Allah.

Dalam sharing Staf pada Oratio Perkantas, saya menuliskan kalimat dalam paragraph, begini, “Terbentur dengan izin dari keluarga yang sulit menerima keputusan saya menjadi Hamba Tuhan dan pandangan orang2 ttg pekerjaan ini. Maka, saya sempat mencoba lari dari panggilan ini dan tidak menghiraukannya.
Dan kitab Yunus yang berbicara berkali2 dalam SATE dan KTB Pengurus PMK KOTA saat itu menjadi teguran yang keras bagi saya”. Dan BR KIS pasal 16-28, Lalu di bagian paragrap selanjtnya saya menuliskan bagian kalimat begini, “sama seperti Paulus yg menjawab Agripa dgn KETAATAN pada Tuhan, begitu jugalah saya memberanikan diri menyatakan keputusan saya kepada orang tua dan kpd mereka juga saya berani mengatakan terhadap PANGGILAN itu saya tidak pernah TIDAK TAAT”.

Akhirnya saya memutusakan membuka diri utk melayani MAHASISWA SEPENUH WAKTU…
Tapi ternyata jg apa yg dipikirkan dan direncanakan tdklah seperti yg ku harapkan. Ternyata saya DITOLAK utk menjadi staf mahasiswa, dan disharingkan menjadi staf siswa…
Bumi gonjang ganjing…saat mendengarkan itu hati saya seperti mau copot dan pikiran berkecamuk, seketika itu jg saya berkata, benar saya hanyalah GR, saya salah menafsirkan maksud Tuhan…
Lalu saya diminta mendoakan hampir 2 minggu utk tawaran sbg staf siswa. Taukah teman ini berat, karena saya TERAMAT SANGAT MENCINTAI PELAYANAN MHSW DAN MENIKMATI PELAYANAN MHSWA.. saya buta dgn pelayanan ini !!! ohhhh Tuhan TOLONG saya.
Saya bilang kpd Tuhan, “sdh hampir waktunya Tuhan, klo Engkau tdk mengkonfirmasi, aku memutuskan akan mundur”.
Dan ternyata ajaib, pagi harinya Sate saya dari Mat 2:13-23. Saya menyimpulkan bahwa utk semntara waktu saya harus menyingkirkan diri dahulu ke tempat mana Tuhan tentukan, sampai nanti Tuhan akan kembali meminta ku untuk kembali. Ku yakini, mungkin nanti aku pun akan kmbali ke pelayanan mahasiswa lg, tp saat ini aku berpikir bkn ke pelayanan mahasiswa ttapi dunia profesi. Entahlah….

Atas penentuan Allah, ia diselamatkan keluar dari perut ikan yang besar itu, Kemudian untuk kali keduanya Yunus diutus kembali ke Niniwe, untuk melakukan tugasnya. Bayangkan anugerah Tuhan ini atas Yunus !!! (Tuhan memberikan kesempatan kepada Yunus).
Kali ini Yunus mengerjakan apa yang diperintahkan kepadanya, lalu Yunus memberitakan Firman Allah dan menyerukan pertobatan kepada Niniwe, dan apabila tidak mengindahkannya, Niniwe akan ditunggangbalikan.

Saat ini juga mungkin teman2 mengalami hal yang sama seperti yg saya rasakan saat 1 tahun yg lalu memulai memimpin rapat dan PD siswa. Kita sama2 berasal dari pelayanan mahasiswa, di injili dalam KKR kampus, KK mahasiswa, bersekutu, beribadah, berdoa bersama menikmati pembelajaran dari pelayanan Mahasiswa. Benar kita berhutang injil terhadap pelayanan mahasiswa, sebab kita diizinkan melalui pelayanan ini diperkenalkan keselamatan dalam hidup kita...dan saat ini kita sedang bersukacita didalam menghidupi keselamatan itu.
Beberapa minggu yg lalu kita disms, ditlp, bahkan sengaja ketemuan, baik olh saya, TPS, Panita untuk dimintai sebagai panitia, pelayan, pemimpin kamar, konselor, tim memasak, teman2 semua direpotkan olh pelayanan siswa.
Yahhh, apakah kamu merasakan belum dan tidak terbeban?, merasakan tidak mendapatkan visinya? Tidak kasih mengerjakannya? Tidak tahu apa itu pelayanan siswa? Apakah kamu merasa direpotkan, digangu focus studynya, pekerjaannya, pelayanan di PMK nya, diambil waktunya,? Dan banyak lg uang yg keluar krn retreat2? Harus lat, harus rapat, sibuk, cape? KENAPA SAYA HARUS MELAKUKANNYA, KNP MESTI HARUS MRASA PRLU BERTANGGUNGJAWAB DAN PUSING2 utk SESUATU YG TIDAK SAYA PERNAH NIKMATI !!!!!
Yahh ini yg saya alami 1 thn yg lalu, n mungkn saat ini sdng kamu rasakan …..

SAYA DAN KAMU MUNGKIN TIDAK BERHUTANG INJIL KEPADA SISWA !!! TETAPI SAYA DAN KAMU DIPANGGIL DAN DIPERINTAHKAN UTK MEMBERITAKAN INJIL PERTOBATAN KPD SISWA !!!!
Oleh karena itulah maka kita saat ini berkumpul…..

Teman2…Kemudian respon daripada orang-orang Niniwe setelah mereka mendengar Firman Allah itu adalah mempercayai Allah, mereka yang dewasa dan anak2 mengenakan kain kabung, dan seluruhnya memaklumkan puasa, sang raja pun turun dari singgasananya, seluruh rakyat bahkan hewan diperintahkan untuk berpuasa, mereka semua merendahkan diri dan bergumul keras atas dosa-dosa mereka serta memohonkan pengampunan karenanya serta bertobat dari tingkah laku jahat mereka. Niniwe  mengindahkan Firman Tuhan dari apa yang disampaikan Yunus.

Allah melihat perbuatan mereka yang berbalik dari tingkah laku mereka yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang dirancangkanNYA, dan Ia pun membatalkan penghukuman itu.

Kamp Pengutusan Siswa (KamPuS) Serang Cilegon dan Retreat Antar Sekolah (RAS) yg biasa org akan tanya apa itu RAS (sambil kening dikerutkan), itu loh RPI nya Siswa (baru mengerti sambil berkata ohh). Teman2 kita semua dipanggil terlibat dalam acara tsb, diperintahkan utk mengerjakan pemberitaan Firman, menyuarakan berita pertobatan agar para siswa dapat berbalik dari kejahatan dan kekerasan hati mereka… Tuhan memperingatkan kita utk pergi ke Niniwe kita,,, dimanakah Niniwe mu, dunia siswakah?
(dengan berbisik) Liat, dengar, perhatikan…siswa akan dijungkirbalikkan dan dihancurkan apabila mereka terus hidup didalam kejahatan dan kedegilan hati mereka…

Sebenarnya saya mau menunjukkan suatu video atau gambar2 yg memperlihatkan bagaimana kebobrokan, kejahatan, dan kekerasan dunia remaja, dunia putih abu-abu.!!!
Tetapi saya mengurungkan niatan tsb, saya telah berpikir, dan mencoba bila saya yg menjadi seperti teman2 dicekokki gambaran itu. Saya tidak tahu apakah efek yg teman2 akn alami sebagai stimulus utk memahami beban pelayanan siswa dan kondisi siswa…(ekspresi meragukan), saya curiga itu hanyalah “TOLERANSI YG SESAAT” dan “HANCUR HATI” yg tidak murni …!!! (diam sebentar)
Maka saya ganti metode yg biasa itu dgn meminta teman2 menghayati lagu ini (minta marini dan riki)
Lagu ini saya pilih ketika persiapan, teringat dgn seorang adik siswa yg menjadi AKK saya saat natal gabungan sekolah kemarin. Waktu mendengar, melihat dy menyanyi (hancur hati) berkesan dgn lagunya pdahal sudah sering mendengar tp malam itu berbeda..krn saya merasakan Tuhan berbicara, katanya, “Lihat karena mrk inilah Aku telah menderita, disalibkan, dan mati!! Bukan,bukan hanya utk mahasiswa saja tetapi bagi mrk juga, bagi semua manusia, bagi dunia ini. Dan karena itulah kau pun telah Ku panggil utk melayani dan memberitakan Injil Keselamatan kepada mrk”.
Teman2 mrk bkn mhsw yg sama2 dgn kita mahsw saat mlayani di kampus. Tetapi di KamPuS dan RAS mrk yg kita layani adalah SISWA, yg belum prnah mrasa menjadi mhswa, TETAPI KITA TAHU, KITA PERNAH MENJADI SISWA..MENJADI SEPERTI MEREKA !!!
Pernahkah kau jd siswa yg mengalami konsep diri yg salah, tdk berdamai dgn Tuhan, kecewa kpd keluarga, marah terhdap orang lain bahkan terhadap diri sendiri??? Taukah kamu ttg mencontek, pornografi, free love (gonta ganti pacar bahkan berbeda keyakinan), pacaran yg kontak fisik sampai kpd free sex, mastrubasi, onani, narkoba, narsisme, geng, hedon, konsumeris, game online, internet, study oriented, tdk ke gereja, bohong waktu dan uang pada orang tua, tdk belajar sungguh2..
Teman2 mrk SEDANG ADA DALAM KEJATUHAN YG DALAM DLM LUMPUR DOSA YG HIDUP…(semakin bergerak smakin cepat mrk melawan utk keluar mrk akan ternggelam) mrk TIDAK SANGGUP KELUAR SENDIRI, MRK BUTUH PENOLONG, MRK BUTUH KRISTUS !!! MRK BUTUH ORANG YG TAHU DIMANA KRISTUS !!! MRK MEMBUTUHKAN SAYA DAN KAMU UNTUK MEMPERKENALKAN YESUS !!!! (intonasi keras dan tegas).
Terus sambil mendengar kata demi kata, kalimat demi kalimat, air mata tak terasa sudah membasahi pipi, saya bersyukur ROH KUDUS mengizinkan saya mengalami merasakan hati Tuhan dalam beberapa saat terhanyut dalam lagu ini.. (sing a song)
Saya berdoa agar RohNYA menolong kita pun hancur hati didalam melayaniNYA…

Lalu Melihat respon Allah tersebut, kesallah hatinya dan sangat marahlah ia, reputasinya sebagai seorang nabi dipertaruhkan dalam kebenaran firman yang ia katakan. Rupa-rupanya Yunus lebih mementingkan reputasi dirinya sendiri.
Selain itu kemarahannya disebabkan oleh karena Yunus tahu benar siapa Allah yang telah mengutusnya itu, bahwasanya Allah Israel adalah Allah yang pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia yang juga menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkanNYA atas umat yang dikasihi.
Ternyata karena sebab sifat Allah inilah yang menjadi salah satu alasan dalam pasal 1, yang menyebabkan kenapa Yunus menolak untuk memberitakan Firman pertobatan.

Lalu Yunus keluar meninggalkan kota itu, ke kota sebelahnya dan “menantikan apa yang akan terjadi” atas Niniwe, yaitu pemusnaannya. Yunus belum belajar apapun sepertinya. Sebab ia belum mengerti maksud besar Allah atas penyesalan Allah karena merancangankan malapetaka atas Niniwe.
Yunus sebenarnya ENGGAN SEKALI memberitakan kemurahan Tuhan YANG BERSYARAT itu kepada bangsa-bangsa lain, apa yang DIKERJAKANNYA DENGAN MEMBERITAKAN FIRMAN ALLAH DILAKUKANNYA DENGAN TERPAKSA !!!.
Ia berharap supaya orang-orang Niniwe menolaknya dan mereka tidak diselamatkan…!!!
Dan inilah juga yang menjadi 1 penyebab Yunus melarikan diri dari panggilannya.

Mungkinkah Yunus akan bergembira bila Niniwe Tuhan selamatkan??

Allah menghibur hati Yunus, dengan pohon jarak yang tumbuh menaunginya, atas penentuan Allah, keesokan harinya pohon itu mati. Karena itu, ia rebah dan lesu dalam kemarahannya dan berharap supaya mati.
Lalu Allah mempertanyakan, kemarahannya itu, “layakkah engkau marah?” jawabnya, “ia, selayaknya aku marah sampai mati”.

Teman-teman pandangan Yunus berbeda sekali dari apa yang direncanakan Tuhan. Yunus menantikan hukuman atas musuh bangsanya itu, sedangkan sebaliknya Tuhan menantikan pertobatan akan umatNYA. Allah yang panjang sabar itu terus melaksanakan rencanaNYA. Dalam hal ini Tuhan tidak bergantung kepada siapa pun…Allah pun agendaNYA sendiri.

Selama 1 thn 2 bln ini, sbg staf siswa kadang saya pun tergoda utk apatis, tidak peduli, menyerah dgn siswa, melayani tp tdk bergairah, berdoa tp tdk beriman, pergi ttapi tdk terbeban, berjalan tanpa visi, memimpin tnpa dipimpin RohNYA… pelayanan mhswa terkdang jg menggangu focus pelayanan di siswa, tetapi saya tdk bisa membohongi hasrat yg besar ini utk mahasiswa, ttpi saya jg TIDAK BISA MENOLAK HASRAT YG MURNI DAN TULUS ini UNTUK SISWA…(yahh saya merasakan hati Tuhan bagi siswa dan mahasiswa)…
Tapi syukur kpd Allah saya dan TPS terus dimampukan dan dikuatkan…

Gereja Baptis bkn tanggungjawab saya, bkn beban saya… gereja saya saja tdk bisa saya urus mau urus gereja lain lg!!!
Siswa, ??? Tuhan Kau itu merepotkan dan menyusahkan saya saja, saya mau melayani mahasiswa saja, saya kan sudah padat jadwal pelayanan di kampus (PKK, Pengurus, PPA, Penilik). Tuhan saya mau pensiun melayani saja krn sdh alumni, sdh banyak waktu saya terbuang utk melayani mahasiswa kemarin2, saya mau focus bekerja!!!

Benar kita mungkin tentunya tidak bersikap seperti Yunus yg marah bila Niniwe Tuhan ampuni, kita justru barharap bila Niniwe2 yg mana Allah telah memanggil dan memerintahkan kita memberitakan pengampunaNYA dapat bertobat dan diselamatkan. Tentulah kita pun akan berbahagia bersama2 dgn Allah., J
Tetapi masih adakah hati yang mengeluh, marah, dan setengah hati untuk pergi ke NINIWE mu ???

Yunus telah menyelesaikan pekerjaannya, tetapi urusan Tuhan dengan Yunus belum selesai. Meskipun Allah tidak bertanggungjawab kepada Yunus, tetapi dengan kesabaran Ia mengajarkan bahwa Allah mengasihi bangsa lain dan menginginkan mereka bertobat. Kalau saja Yunus merasa kasihan dengan pohon jarak yang sehari bisa tumbuh tanpa jerih lelahnya sedikit pun dan mati dalam sehari, bagaimana Tuhan tidak sayang kepada Niniwe yang tidak tahu membedakan tangan kanan dan tangan kiri…?
Tujuan dari semua ini bukanlah selalu untuk membuat orang lain bertobat menjadi anak Tuhan, melainkan untuk mendemostrasikan kuasa Tuhan yang melindungi umat pilihanNYA.

Ketika akhirnya Yunus memilih TAAT kepada Allah, ia mengeluh dan meremehkan pekerjaan Allah. Ia membantah bahwa Allah tidak adil terhadap bangsanya. Yunus lebih mementingkan kepentingan dan keselamatan diri sendiri dibandingkan keselamatan dan kepentingan jutaan orang lain. Meskipun ia memiliki kelemahan2 didalam sikap dan pengertian, bagaimana pun ia tetaplah nabi Allah yang telah dipilih, dipanggil, dan diutus untuk melakukan apa yang Tuhan perintahkan. Allah memakainya dan berkarya melalui kuasaNya didalam Yunus.

KamPuS tinggal sebulan lebih, Staf, TPS, Panitia, Pelayan, P.Kamar apakah dalam ketaatan kita, sudahkah kita HANCUR HATI DAN MERASAKAN DGN BELAS KASIHAN ALLAH mengerjakan tanggungjawab dan konsekuensi dari menerima dan mengerjakan pelayanan ini???

RAS masih 4 bln lebih, tetapi kita pun mulai disibukkan dan direpotkan mempersiapkannya, merencanakannya. Apakah Staf, TPS, Panitia, Pelayan, P.Kamar SETIA, SUNGGUH2, DAN BERBELAS KASIH mengerjakan pelayanan penginjilan ini…????

Di NINIWE, ADA HATI ALLAH, BKN HANYA UNTUK YERUSALEM SAJA, MARI BERSAMA-SAMA DIMANA HATI ALLAH BERADA KESANALAH KAKI KITA DAPAT MELANGKAH DGN KETAATAN PENUH DAN BELAS KASIHAN..!!!

Apakah sikap kita sama seperti Yunus terhadap mana kita diutus oleh Allah? (apakah kita bersedia pergi, atau malah lebih mementingkan kesenangan dan kepentingan pribadi daripada kesejahteraan mereka yang kita layani?) apakah reputasi kita sedang dipertahankan?
Meskipun Yunus taat mengerjakan pelayanannya, bahkan sangat berhasil. Yunus belajar bahwa KETAATAN SAJA TIDAK CUKUP, Allah mengkehendaki hamba-hambaNYA memahami sifat KASIHNYA dan CARA PANDANGNYA kepada umat manusia… IA BUTUH KASIH DIDALAM KETAATAN KITA….