Sabtu, 18 Juni 2011

untitled yet (tulisan macem-macem)

Sekarang, Sabtu 18 Juni 2011 menurut jam di netbook cakep gw ini sih sekitar 10.32 AM, belum mandi juga gw, belum cuci2, belum sikat gigi :D hehe tapi masih cute koq, halah...
Begini, jadi bangun pagi tadi, langsung buka facebook, twitter, email, pasang yahoo messenger. Ih koq gw terlihat kayak social network freak yah ~_~" supaya lu tahu, gw gak tiap hari kayak gini koq... Biasanya bangun tidur langsung minum air putih, aaah udahlah koq jadi ngomongin kegiatan pagi hari.
Yah pokoknya pagi ini agak berbeda dari pagi-pagi yang lain.

Kenapa?
Karena ini hari Sabtu, biasanya kalau hari Sabtu itu, gw akan bangun dengan semangat karena kalau gw gak bangun dengan semangat, maka tugas-tugas gereja gw bakalan gak selesai.
Nah, tugas hari ini begitu bangun, gw udah tau apa yang harus gw beresin hari ini, pelajaran Sekolah Minggu dan renungan untuk kebaktian remaja besok.
Jadi, gw bangun, buka2 social network gw itu (ngecek berapa banyak yang like status aquuuhhh) saat teduh, trus minta mbak bikin kopi (butuh energy booster juga padahal masih pagi) dan browsingggg...

Besok, gw mau mengajar anak-anak yang gw sayangi itu tentang doa. Lebih khususnya, tentang Doa Bapa Kami, atau dalam bahasa inggris nya The Lord's Prayer.. Doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri, masih satu rangkaian Kotbah Di Bukit, wah gw suka banget pendalaman Alkitab apapun tentang Kotbah Di Bukit, sarat makna.
Gw uda berusaha cari data soal Doa Bapa Kami ini, karena gw terlalu malas untuk PA pribadi, alhasil gw merasa, sudahlah penelitian orang lain kan pasti buntutnya sama.. Kalo temen-temen mahasiswa gw yang rajin-rajin itu biasanya pake metode PA pribadi dulu, baru tambah2in dari PA nya orang lain yang lebih ahli. Kalo gw! kebalikannya! gw pake PA orang lain dulu, yang jauh lebih ahli, menghemat waktu dan tenaga bukan..

Akhir-akhir kalau gw lagi menulis sesuatu, gw suka kehilangan fokus. Sorry.

Balik lagi ke kisah tadi, gw lagi meneliti soal Doa Bapa Kami through google tentunya. Menemukan beberapa bahan yang sangat sangat membantu gw memahami bagian Alkitab yang satu itu. Sarapan Pagi, jawaban.com, etc. Tapi ada satu analisa seorang pemilik website, tentang doa yabes, inspiratif, eh salah, maksudnya membuka pikiran..

Lately yah, waktu gw berdoa, gw sering lupa berdoa untuk keluarga gw, untuk pelayanan di bidang lain (selain remaja), untuk pelayanan mahasiswa, untuk pelayanan retreat yang lagi dikerjain sekarang, untuk pasangan hidup (hah?) tapi gw selalu mendedikasikan doa gw untuk anak-anak yang gw layani di jam 11 setiap minggu. Jumlah mereka gak banyak sih, hanya segelintir. Dan yang luar biasa, semakin gw mengenal mereka, semakin gw korek-korek informasi tentang mereka (one by one), gw menemukan sebuah kesimpulan yang gak bisa diganggu gugat.

Semuanya nakal, bandel, kurang ajar, dan sebutlah semua hal yang jelek.

Ah, tapi gw sudah terlanjur cinta, ada beberapa remaja yang suka buat gw ternganga takjub sama tingkah lakunya, gw yang punya sisi kolerik ini, percayalah gw gak sekedar phlegma tapi juga kolerik, gw suka hampir saja hilang sabar. Tapi ya itu, gw terlanjur cinta. Sampai-sampai gw gak inget lagi untuk berdoa buat yang lain.

Tapi minggu-minggu ini, gw begitu lelah dan bosan berdoa untuk mereka, sampai kayaknya, kayaknya, ah Tuhan, mungkin gak mereka berubah, mungkin gak suatu kali gw akan liat anak-anak muda yang paling tidak seperti gw dan temen-temen mahasiswa gw, yang berusaha kenal siapa yang kami sembah? Is that even possible?

Gw berdoa supaya mereka begini begini begitu begitu, gw suka bilang dalam hati ke pokok-pokok doa yang lain, "aduh sorry, gw lagi konsen sama doa yang satu ini, sampai terjawab." Behhh, ternyata gw salah. Gw salah berdoa. Oh Man!
Selama ini, gw berdoa, Tuhan tolong dong supaya si ini ngerti pentingnya saat teduh, supaya si ini melayani dengan motivasi yang benar, tolong Tuhan supaya si ini mengampuni. All the detail.
Rasa-rasanya gw harus ganti doa gw, rasa-rasanya gw harus berdoa supaya mereka menjadi diri mereka sendiri, seperti yang Tuhan kehendaki, Gw harusnya berdoa supaya mereka mengenal kehendak Tuhan, bukan doain mereka untuk jadi seperti gw, atau seperti orang-orang saleh lainnya.

Semua orang kan punya jalan sendiri, bukan?

Susah cari kalimat penutup untuk postingan ini, tapi sudahlah, lots of things to do and to think, banyak hal yang harus gw pikirin penyelesaiannya hari ini, gw mau ngebut biar senin bisa pacaran. (hah?) salah kaleee maksudnya bisa "saling mengenal"..

Tuh kan kehilangan fokus lagi... ~_~" pheww